Wednesday, August 31, 2011

Berkenaan Ahli Kitab dalam Al-Quran


Terdapat Golongan Beriman DKalangan 
Ahli Kitab, Serta Aspek Kebaikan Mereka


Kamu (wahai umat Muhammad) adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan bagi (faedah) umat manusia, (kerana) kamu menyuruh berbuat segala perkara yang baik dan melarang daripada segala perkara yang salah (buruk dan keji), serta kamu pula beriman kepada Allah (dengan sebenar-benar iman). Dan kalaulah Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) itu beriman (sebagaimana yang semestinya), tentulah (iman) itu menjadi baik bagi mereka. (Tetapi) di antara mereka ada yang beriman ... (Surah Al-‘Imran, 110)

Ahli-ahli Kitab itu tidaklah sama. Di antaranya ada golongan yang (telah memeluk Islam dan) tetap (berpegang kepada agama Allah yang benar) mereka membaca ayat-ayat Allah (Al-Quran) pada waktu malam, semasa mereka sujud (mengerjakan sembahyang). (Surah Al-‘Imran, 113)

Mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat, dan menyuruh berbuat segala perkara yang baik, dan melarang daripada segala perkara yang salah (buruk dan keji), dan mereka pula segera pada mengerjakan berbagai-bagai kebajikan. Mereka (yang demikian sifatnya), adalah dari orang-orang yang soleh. (Surah Al-‘Imran, 114)

Dan apa sahaja kebajikan yang mereka kerjakan, maka mereka tidak sekali-kali akan diingkari (atau disekat dari mendapat pahalanya). Dan (ingatlah), Allah sentiasa mengetahui akan keadaan orang-orang yang bertaqwa. (Surah Al-‘Imran, 115)

Dan sesungguhnya di antara Ahli Kitab, ada orang yang beriman kepada Allah dan (kepada) apa yang diturunkan kepada kamu (Al-Quran) dan juga (kepada) apa yang diturunkan kepada mereka, sedang mereka khusyuk kepada Allah dengan tidak menukarkan ayat-ayat Allah untuk mengambil keuntungan dunia yang sedikit. Mereka itu beroleh pahalanya di sisi Tuhan mereka. Sesungguhnya Allah Amat segera hitungan hisabNya. (Surah Al ‘Imran, 199)

Orang-orang yang Kami beri Kitab sebelum turunnya Al-Quran, mereka beriman kepadanya. (Surah Al-Qasas, 52)

Dan apabila Al-Quran itu dibacakan kepada mereka; mereka berkata: "Kami beriman kepadanya, sesungguhnya ia adalah perkara yang betul benar dari Tuhan kami; sesungguhnya kami sebelum ia diturunkan, telahpun mematuhinya". (Surah Al-Qasas, 53)


Mereka Yang Gembira Lantaran Al-Quran Diturunkan Kepada
NabiMuhammad (saw)

Tiada Ketakutan Bagi Mereka Yang Beriman
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasora (Nasrani), dan orang-orang Saabien sesiapa di antara mereka itu beriman kepada Allah dan (beriman kepada) hari akhirat serta beramal soleh, maka bagi mereka pahala balasannya di sisi Tuhan mereka, dan tidak ada kebimbangan (dari berlakunya kejadian yang tidak baik) kepada mereka, dan mereka pula tidak akan berdukacita.(Surah Al-Baqarah, 62)

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang Yahudi, dan orang-orang Saabiein, dan orang-orang Nasrani - sesiapa sahaja di antara mereka yang beriman kepada Allah (dan segala RasulNya meliputi Nabi Muhammad s.a.w) dan (beriman kepada) hari akhirat serta beramal soleh, maka tidaklah ada kebimbangan (dari berlakunya kejadian yang tidak baik) terhadap mereka, dan mereka pula tidak akan berdukacita.(Surah Al-Maa’idah, 69)

Orang-orang yang Kami berikan Kitab kepada mereka, sedang mereka membacanya dengan sebenar-benar bacaan (tidak mengubah dan memutarkan maksudnya), mereka itulah orang-orang yang beriman kepadanya; dan sesiapa yang mengingkarinya maka mereka itulah orang-orang yang rugi. (Surah Al-Baqarah, 121)

Dan tidak ada yang lebih baik agamanya daripada orang yang menyerahkan dirinya kepada Allah (dengan ikhlas), sedang ia berusaha mengerjakan kebaikan, dan ia pula mengikut agama Nabi Ibrahim yang lurus (yang tetap di atas dasar tauhid); dan (kerana itulah) Allah menjadikan Nabi Ibrahim kesayanganNya. (Surah An-Nisaa’, 125)

Tetapi orang-orang yang teguh serta mendalam ilmu pengetahuannya di antara mereka dan orang-orang yang beriman, sekaliannya beriman dengan apa yang telah diturunkan kepadamu (Al-Quran), dan kepada apa yang telah diturunkan dahulu daripadamu, - khasnya orang-orang yang mendirikan sembahyang, dan orang-orang yang menunaikan zakat, serta yang beriman kepada Allah dan hari akhirat; mereka itulah yang Kami akan berikan kepadanya pahala (balasan) yang amat besar. (Surah An-Nisaa’, 162)

Makanan Ahli Kitab Adalah Halal Bagi Muslim

Pada masa ini dihalalkan bagi kamu (memakan makanan) yang lazat-lazat serta baik-baik. Dan makanan (sembelihan) orang-orang yang diberikan Kitab itu adalah halal bagi kamu, dan makanan (sembelihan) kamu adalah halal bagi mereka (tidak salah kamu memberi makan kepada mereka). Dan (dihalalkan kamu berkahwin) dengan perempuan-perempuan yang menjaga kehormatannya - di antara perempuan-perempuan yang beriman, dan juga perempuan-perempuan yang menjaga kehormatannya dari kalangan orang-orang yang diberikan Kitab dahulu daripada kamu apabila kamu beri mereka maskahwinnya, sedang kamu (dengan cara yang demikian), bernikah bukan berzina, dan bukan pula kamu mengambil mereka menjadi perempuan-perempuan simpanan. Dan sesiapa yang ingkar (akan syariat Islam) sesudah ia beriman, maka sesungguhnya gugurlah amalnya (yang baik) dan adalah ia pada hari akhirat kelak dari orang-orang yang rugi. (Surah Al-Maa’idah, 5)

Patuh Kepada Agama Haneef(TulenNabi Ibrahim(as)

Katakanlah (wahai orang-orang yang beriman): "Kami beriman kepada Allah, dan kepada apa yang diturunkan kepada kami (Al-Quran), dan kepada apa yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dan Nabi Ishak dan Nabi Yaakub serta anak-anaknya, dan juga kepada apa yang diberikan kepada Nabi Musa (Taurat) dan Nabi Isa (Injil), dan kepada apa yang diberikan kepada Nabi-nabi dari Tuhan mereka; kami tidak membeza-bezakan antara seseorang dari mereka (sebagaimana yang kamu - Yahudi dan Nasrani - membeza-bezakannya); dan kami semua adalah Islam (berserah diri, tunduk taat) kepada Allah semata-mata". (Surah Al-Baqarah, 136)

Maka kalau mereka beriman sebagaimana kamu beriman (dengan Kitab-kitab Allah dan Rasul-rasulnya), maka sesungguhnya mereka telah beroleh petunjuk; dan jika mereka berpaling (serta tidak mahu beriman dengan sebenar-benar iman) maka sesungguhnya mereka akan tinggal berkekalan dalam perbalahan dan permusuhan (dengan kamu); oleh itu (janganlah engkau khuatir wahai Muhammad) kerana Allah akan memeliharamu (dan umatmu) dari kejahatan mereka; dan Dia lah jua Yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui. (Surah Al-Baqarah, 137)

Seruan Muslim kepada Ahli Kitab

Katakanlah (wahai Muhammad): "Wahai Ahli Kitab, marilah kepada satu Kalimah yang bersamaan antara kami dengan kamu, iaitu kita semua tidak menyembah melainkan Allah, dan kita tidak sekutukan denganNya sesuatu jua pun; dan jangan pula sebahagian dari kita mengambil akan sebahagian yang lain untuk dijadikan orang-orang yang dipuja dan didewa-dewakan selain dari Allah". Kemudian jika mereka (Ahli Kitab itu) barpaling (enggan menerimanya) maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah kamu bahawa sesungguhnya kami adalah orang-orang Islam". (Surah Al-‘Imran, 64)

Sesungguhnya orang-orang yang hampir sekali kepada Nabi Ibrahim (dan berhak mewarisi agamanya) ialah orang-orang yang mengikutinya dan juga Nabi (Muhammad) ini serta orang-orang yang beriman (umatnya - umat Islam). Dan (ingatlah), Allah ialah Pelindung dan Penolong sekalian orang-orang yang beriman. (Surah Al-‘Imran, 68)


Mereka Mengenali Utusan Allah 

Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami berikan kitab kepada mereka, mereka mengenalinya (Nabi Muhammad), sebagaimana mereka mengenali anak-anak mereka sendiri.
Orang-orang yang merugikan diri sendiri (dengan mensia-siakan pengurniaan Allah), maka mereka (dengan sebab yang tersebut) tidak beriman.(Surah Al-An‘am, 20)

AHLI KITAB DI DALAM AL-QURAN

Katakanlah (wahai Muhammad): "Wahai Ahli Kitab, marilah kepada satu Kalimah yang bersamaan antara kami dengan kamu, iaitu kita semua tidak menyembah melainkan Allah, dan kita tidak sekutukan denganNya sesuatu jua pun; dan jangan pula sebahagian dari kita mengambil akan sebahagian yang lain untuk dijadikan orang-orang yang dipuja dan didewa-dewakan selain dari Allah". Kemudian jika mereka (Ahli Kitab itu) barpaling (enggan menerimanya) maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah kamu bahawa sesungguhnya kami adalah orang-orang Islam". (Surah Al-'Imran, 64)

Pada masa ini dihalalkan bagi kamu (memakan makanan) yang lazat-lazat serta baik-baik. Dan makanan (sembelihan) orang-orang yang diberikan Kitab itu adalah halal bagi kamu, dan makanan (sembelihan) kamu adalah halal bagi mereka (tidak salah kamu memberi makan kepada mereka). Dan (dihalalkan kamu berkahwin) dengan perempuan-perempuan yang menjaga kehormatannya - di antara perempuan-perempuan yang beriman, dan juga perempuan-perempuan yang menjaga kehormatannya dari kalangan orang-orang yang diberikan Kitab dahulu daripada kamu apabila kamu beri mereka maskahwinnya, sedang kamu (dengan cara yang demikian), bernikah bukan berzina, dan bukan pula kamu mengambil mereka menjadi perempuan-perempuan simpanan. Dan sesiapa yang ingkar (akan syariat Islam) sesudah ia beriman, maka sesungguhnya gugurlah amalnya (yang baik) dan adalah ia pada hari akhirat kelak dari orang-orang yang rugi. (Surah Al Maa’idah, 5)

Dan sesungguhnya di antara Ahli Kitab, ada orang yang beriman kepada Allah dan (kepada) apa yang diturunkan kepada kamu (Al-Quran) dan juga (kepada) apa yang diturunkan kepada mereka, sedang mereka khusyuk kepada Allah dengan tidak menukarkan ayat-ayat Allah untuk mengambil keuntungan dunia yang sedikit. Mereka itu beroleh pahalanya di sisi Tuhan mereka. Sesungguhnya Allah Amat segera hitungan hisabNya. (Surah Al-'Imran, 199)

Serulah ke jalan Tuhanmu (wahai Muhammad) dengan hikmat kebijaksanaan dan nasihat pengajaran yang baik, dan berbahaslah dengan mereka (yang engkau serukan itu) dengan cara yang lebih baik; sesungguhnya Tuhanmu Dia lah jua yang lebih mengetahui akan orang yang sesat dari jalanNya, dan Dia lah jua yang lebih mengetahui akan orang-orang yang mendapat hidayah petunjuk. (Surah An-Nahl, 125)

Demi sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) akan dapati manusia yang keras sekali permusuhannya kepada orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan demi sesungguhnya engkau akan dapati orang-orang yang dekat sekali kasih mesranya kepada orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Bahawa kami ini ialah orang-orang Nasrani" yang demikian itu, disebabkan ada di antara mereka pendita-pendita dan ahli-ahli ibadat, dan kerana mereka pula tidak berlaku sombong. (Surah Al-Maa'idah, 82)

Dan janganlah kamu berbahas dengan Ahli Kitab melainkan dengan cara yang lebih baik, kecuali orang-orang yang berlaku zalim di antara mereka; dan katakanlah (kepada mereka): "Kami beriman kepada (Al-Quran) yang diturunkan kepada kami dan kepada (Taurat dan Injil) yang diturunkan kepada kamu; dan Tuhan kami, juga Tuhan kamu, adalah Satu; dan kepadaNyalah, kami patuh dengan berserah diri."(Surah Al-'Ankabut, 46)

... Di antaranya ada golongan yang (telah memeluk Islam dan) tetap (berpegang kepada agama Allah yang benar) mereka membaca ayat-ayat Allah (Al-Quran) pada waktu malam, semasa mereka sujud (mengerjakan sembahyang). Mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat, dan menyuruh berbuat segala perkara yang baik, dan melarang daripada segala perkara yang salah (buruk dan keji), dan mereka pula segera segera pada mengerjakan berbagai-bagai kebajikan. Mereka (yang demikian sifatnya), adalah dari orang-orang yang soleh. Dan apa sahaja kebajikan yang mereka kerjakan, maka mereka tidak sekali-kali akan diingkari (atau disekat dari mendapat pahalanya). Dan (ingatlah), Allah sentiasa mengetahui akan keadaan orang-orang yang bertaqwa.(Surah Al-'Imran, 113-115)

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang Yahudi, dan orang-orang Saabiein, dan orang-orang Nasrani - sesiapa sahaja di antara mereka yang beriman kepada Allah (dan segala RasulNya meliputi Nabi Muhammad s.a.w) dan (beriman kepada) hari akhirat serta beramal soleh, maka tidaklah ada kebimbangan (dari berlakunya kejadian yang tidak baik) terhadap mereka, dan mereka pula tidak akan berdukacita. (Surah Al-Maa’idah, 69)

Allah tidak melarang kamu daripada berbuat baik dan berlaku adil kepada orang-orang yang tidak memerangi kamu kerana agama (kamu), dan tidak mengeluarkan kamu dari kampung halaman kamu; sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang berlaku adil.(Surat al-Mumtahana, 8)



Sumber : http://www.harunyahya.com/en.m_product_index.php?l=6&t=6

Sunday, August 28, 2011

Mr. Jacques Yves Costeau memeluk islam apabila menemui mukjizat 'Sungai di dalam laut'



Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut:

Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu” (QS Fushshilat 53).

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi” (Q.S Al Furqan 53).


Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.



PADA suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.
Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan (surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez. Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.. .”Artinya: “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.
Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” ertinya “Keluar dari keduanya mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak
ditemukan mutiara.
…Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam…

Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)


Allahu Akbar…! Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al `Azhim.Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?” Rasulullah s.a.w. bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.”
…Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung…
Jika anda seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote Angelita, Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat sebuah “sungai” di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan.





Setengah pengkaji mengatakan, itu bukanlah sungai biasa, itu adalah lapisan hidrogen sulfida, nampak seperti sungai… luar biasa bukan? Lihatlah betapa hebatnya ciptaan Allah SWT.

Wednesday, August 24, 2011

Konspirasi Iblis




Syaitan telah mengadakan perjumpaan iblis-iblis sedunia. Di awal ucapannya, dia berkata,“Kita tidak dapat menghalang umat Islam dari mendatangi masjid, kita tidak dapat menghalang mereka dari membaca Al-Quran dan tahu akan perkara-perkara yang benar. Malah kita tidak dapat menghalang mereka dari membentuk... sebuah perhubungan intim dengan Allah. Sebaik sahaja mereka dapat menjalin perhubungan tersebut maka pengaruh kita ke atas mereka akan terputus.”
  

 “Oleh itu, biarkanlah mereka ke masjid-masjid mereka, biarkanlah mereka menikmati hidangan makan malam mereka yang tertudung, tetapi curilah waktu mereka, supaya mereka tidak mempunyai masa untuk membina perhubungan dengan Pencipta.”

 “Apa yang aku ingin kamu lakukan ialah...”
 kata Syaitan.

 “Lalaikan mereka dari berhubung dengan Tuhan mereka dan mengekalkan perhubungan yang penting itu sepanjang hari.”
  

 “Bagaimana caranya?” jerit para iblis.

 “Sibukkan mereka dengan perkara-perkara yang tidak berfaedah dalam kehidupan dan rekalah berbagai-bagai cara untuk memenuhi minda mereka,” jawabnya.
  
 “Pengaruhi mereka untuk belanja, belanja, belanja dan hutang, hutang, hutang. Pujuk isteri-isteri mereka untuk keluar bekerja buat jangka waktu yang panjang dan suami-suami mereka untuk bekerja 6 – 7 hari seminggu, 10 – 12 jam sehari, guna untuk membiayai gaya hidup mereka yang kosong itu.”
  
“Halang mereka dari menghabiskan waktu dengan anak-anak mereka. Apabila keluarga mereka mula retak, tidak lama nanti, rumah mereka tidak lagi menawarkan ketenangan dari tekanan kerja.”

 “Rangsangkan minda mereka sehingga mereka tidak dapat lagi mendengar suara hati mereka. Umpan mereka untuk mendengar radio atau kaset sewaktu memandu, biarkan TV, VCD, CD dan PC mereka sentiasa terpasang di rumah-rumah mereka dan pastikan setiap kedai dan restoran di dunia ini sentiasa memainkan muzik yang tidak islamik. Ini akan membenakkan minda mereka dan memutuskan perhubungan dengan Allah.”

  
 “Penuhkan meja-meja mereka dengan majalah dan akhbar. Sumbatkan minda mereka dengan siaran berita 24 jam. Cerobohi saat memandu mereka dengan papan-papan iklan. Penuhkan peti-peti surat mereka dengan mel remeh, katalog jual gaya pos, sweepstakes dan segala jenis surat berita dan promosi-promosi yang menyediakan barangan dan perkhidmatan percuma dan impian palsu.”

 “Masukkan gambar model-model yang cantik dan ramping di dalam majalah dan TV agar para suami berpendapat bahawa kecantikan luaranlah yang utama, dan mereka akan tidak berpuas hati dengan isteri-isteri mereka.”
  

 
“Buatlah agar para isteri terlalu letih untuk bersama dengan suami mereka di malam hari. Tambahkan sekali dengan pening kepala! Jika mereka tidak bersama seperti yang dikehendaki oleh suami mereka, suami akan meninjau-ninjau di tempat lain. Ini akan memporak-perandakan keluarga mereka dengan pantas.”

 “Gembar-gemburkan perayaan-perayaan penganut Kristian untuk melalaikan mereka dari mengajar anak-anak mereka makna Islam yang sebenar dan hari-hari perayaannya.”

 “Biarkan mereka berlebih-lebihan meskipun sewaktu berekreasi. Buatlah sehingga mereka terlalu letih sesuai berekreasi. Sibukkan mereka sehingga tidak sempat untuk memerhatikan alam semulajadi dan memikirkan tentang ciptaan Allah. Sebaliknya hantarlah mereka ke taman-taman hiburan, acara-acara sukan, pementasan, konsert dan panggung wayang.”
  

 “Jadikan mereka SIBUK, SIBUK, SIBUK!” 
 “Dan apabila mereka bertemu untuk berbincang hal-hal kerohanian, libatkan mereka dengan umpatan dan cakap-cakap kosong supaya hati mereka tidak tenang ketika bersurai.”

 “Lambakkan hidup mereka dengan kerja-kerja amal sehingga mereka tidak mempunyai kesempatan meminta pertolongan dari Allah. Tidak lama selepas itu mereka akan melakukannya dengan kudrat mereka sendiri, mengorbankan kesihatan dan keluarga mereka untuk kerja-kerja amal tadi.”

 “Pasti berhasil! Pasti berhasil!” Bukan calang-calang perancangan ini! 


 Para iblis dengan tidak sabar-sabar memulakan tugasan mereka untuk menjadikan umat Islam di mana jua menjadi semakin sibuk dan semakin terkejar-kejar ke sana ke sini. Hanya mempunyai sedikit masa sahaja untuk Tuhan mereka atau keluarga mereka. Tidak berkesempatan untuk menceritakan kepada orang lain tentang kekuasaan Allah agar terbuka hati mereka kepada Islam. Rasa saya, persoalannya di sini,

 “Adakah perancangan Syaitan ini telah berhasil?” 

 Hakimilah sendiri! Adakah sibuk (BUSY) bermakna :
 B-eing U-nder S-atan’s Y-oke? – Berada di bawah telunjuk Syaitan?







Sumber: http://sekilasmemoir.blogspot.com



Sunday, August 21, 2011

Injil Barnaba





Ketahuilah !! Islam akan sentiasa menyeberangi medan dalam menentang kebatilan yang diwujudkan dengan pelbagai bentuk dan keupayaan. Kronologi pertembungan antara kebenaran dengan kebatilan merupakan kisah silam yang akan berterusan sehingga munculnya hari kiamat. Hal ini dibuktikan melalui sabda Rasulullah salallahualaihi wasalam;

"..Akan sentiasa ada kumpulan dari kalangan umatku yang bangkit menegakkan kebenaran, mereka tidak sekali merasa mudharat kepada sesiapa yang menentang mereka sehingga datang janji Allah (sama ada mati syahid atau memperolehi kemenangan). ."

Memandangkan Islam yang merupakan agama penutup dalam edaran hubungan perutusan langit dan bumi, maka ia terdedah kepada lebih banyak musuh dan serangan. Kesamaran dan salah faham sengaja diwujudkan untuk menentang Islam telah wujud sejak sekian lamanya. Ancaman musuh-musuh Islam ini tidak berubah melainkan dalam tekniknya yang dipintal secara ilmiah. Walau bagaimanapun, pemikir-pemikir Islam sentiasa bertungkus-lumus melaksanakan tangunggjawab dalam menangani kekeruhan yang dilakukan oleh mereka. Bagaimanapun, musuh-musuh Islam ini terlebih dahulu melakukan kesesatan terhadap agama asal mereka. Contohnya apa yang berlaku kepada penganut agama Kristian, di kalangan mereka berani mengarang dengan mengubah suai kandungan nas asal kitab-kitab Injil demi kepentingan mereka sendiri. Memang mereka menggunakan bahan-bahan tradisional, tetapi mereka tidak teragak-agak untuk menambah dan menguranginya. Hal ini diakui oleh sejarawan Ahmad Syalabi dengan mengatakan bahawa Paul, Luke dan John (Yuhana) mengubah ajaran yang sebenar dibawa oleh Nabi Isa alaihissalam.

4 jenis injil yang diimani penganut Kristian seperti injil Paul, Luke, Matthew (Matius) dan John. Sebelum ini ia tidak dianggap suci oleh penganut Kristian, sehinggalah keempat-empat Injil ini diwartakan oleh Canon (hukum gereja). Pada awalnya ia adalah ibarat karangan biasa kerana mereka boleh mengubah untuk melanggar isi kandungannya. Perubahan terus berlaku di dalam kandungan Injil ini dan ia terbukti jika semakan perbandingan dibuat terhadap masnuskrip- manuskrip yang awal. Bagaimanapun kemunculan Injil Barnaba (Evangile Barnabas) yang pada mulanya dirahsiakan akhirnya menggugat dunia Kristian. Mengapa jadi begitu? Pada tahun 1907 edisi bahasa Sepanyol diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Lonsdale Ragg dan Isterinya, Laura Ragg dan kemudiannya diterbitkan oleh Oxford University dengan berjudul 'The Gospel of Barnabas'. Setahun kemudiannya iaitu 1908, seorang arkeologi Arab pula iaitu Dr. Khalil Sa`adah menterjemahkannya ke dalam bahasa Arab.

Injil Barnaba adalah satu-satunya injil tunggal yang ditulis oleh salah seorang 'hawariyy' jamaknya 'hawariyyun' (gelaran para sahabat Isa alaihissalam yang setia) bernama Barnaba. Diriwayatkan, Barnaba pernah bersama Isa alaihissalam selama 3 tahun membantunya menyampaikan ajarannya dan ia berbeza 4 tokoh penulis-penulis injil yang telah disebutkan (Paul, Matthew, Luke dan John) kerana para penulisnya tidak pernah bersama Isa alaihissalam. Barnaba hidup bersama Isa alaihissalam dan secara tidak langsung beliau memiliki maklumat yang terpercaya mengenai ajaran Isa alaihissalam. Walau bagaimanapun, kebenaran yang dibawa oleh Barnaba disekat oleh Paus Pius Glasius I yang menduduki takhta kerajaan Rom pada tahun 492 Masihi, di mana Glasius mengeluarkan perintah larangan membaca kitab Barnaba secara public. Jika diperhatikan tahun Glasius melakukan larangan tersebut, ini bererti kewujudan injil Barnaba sudah lama ada sebelum kedatangan Muhammad salallahualaihi wasalam.

Oleh kerana kebenaran injil Barnaba menggugat pegangan yang selama ini menjadi lidah rasmi penganut Kristian terhadap ajaran triniti, maka injil Barnaba ditolak bermati-matian dengan dakwaan mereka bahawa ia adalah ciptaan ilmuan-ilmuan Islam dari Universiti al Azhar. Sedangkan ulama Islam ketika itu antaranya seperti Imam Sayyid Redha al Husaini hanya menaqalkan apa yang telah direkodkannya di dalam bahasa Itali. Apa gunanya ilmuan Islam seperti Imam Sayyid Redha melakukan gerakan penulisan injil Barnaba, padahal umat Islam sendiri telah memiliki hujjah paling konkrit & paling muktabar yang disampaikan daripada mukjizat Nabi Muhammad di dunia & di akhirat iaitu al Quranul Karim. Kemuliaan al Quranul Karim adalah dalil yang mutawatir paling berhak berdepan dengan kesesatan ajaran Kristian Nasrani. 

Bagaimanapun sebagai tanda kekuasaan Allah, injil Barnaba yang pada mulanya dirahsiakan pihak gereja akhirnya ditemui semula pada tahun 1709 dan penemuannya terus sahaja dibawa ke Vienna, Austria. Penemuan ini telah membuatkan tokoh pendeta besar ketika itu, Laten Framino memeluk agama Islam. Persoalannya, mengapa pihak gereja menolak injil Barnaba? Tidak syak lagi ia adalah disebabkan beberapa perkara dari isinya yang merupakan justifikasi terhadap agama Islam, iaitu;

1) Barnaba menolak ketuhanan Isa (Jesus) al Masih dan menolak dakwaan bahawa ia anak Allah. Lantas menegaskan di sini bahawa Nabi Isa adalah seorang utusan Allah sebagaimana Rasul-Rasul yang lain. Hal ini dijelaskan dalam fasal ke-112;


".. (Nabi Isa alaihissalam) berkata sambil menangis; ..Wahai Barnaba, wajibku jelaskan kepadamu dengan rahsia-rahsia yang besar. Wajiblah di atas engkau menyebarkannya ke seluruh alam setelah aku pergi (meninggalkan dunia).."

Mendengar reaksi Nabi Isa alaihissalam, lalu Barnaba turut menangis sambil berkata;

"..Wahai manusia suci Nabi Allah, tidak ada kebaikannya tuan memperbanyakkan tangisan.."

Jawab Isa alaihissalam;

"..Ku katakan kepadamu bahawa aku ini jika tidak dipanggil sebagai Tuhan tentulah aku dibawa ke syurga ketika aku meninggalkan dunia ini. Tetapi sekarang aku tidak akan ke sana sehingga ke hari pembalasan. Maka dari itu, dapatlah engkau melihat sejauh manakah aku mesti menangis.."

Selain itu, turut berlaku pada satu malam, Nabi Isa bersama kumpulan hawariyyun berkumpul. Lalu Isa alaihi salam berkata kepada mereka sebagaimana yang disebut pada fasal ke-72;

"..Jangan kamu gementar dan jangan merasa takut kerana bukanlah aku yang menciptakan kamu bahkan Allah yang menciptakan kamu dan Dia-lah yang akan menjaga kamu. Adapun kerjaku (kekhususanku) ialah datang menyediakan jalan bagi Rasulullah yang akan datang membawa keselamatan bagi dunia ini. Tetapi berhati-hatilah dari tertipu kerana akan datang ramai nabi-nabi dusta (palsu). Mereka akan mengambil kata-kataku (ajaranku) dan menajiskan injilku.."

2) Barnaba menegaskan bahawa anak yang menjadi azam Nabi Ibrahim untuk menyembelihnya ialah Nabi Ismail dan bukannya Nabi Ishaq. Hal ini dijelaskan oleh Barnaba dalam fasal ke-44;

"..Sebenarnya wajib di atasmu melakukan sesuatu demi kecintaan kepada Allah. Jawab Ibrahim; ..Inilah dia hamba Allah bersedia untuk melakukan segala apa yang dikehendaki Allah.. Maka ketika itu Allah berfirman kepada Ibrahim, firman-Nya; ..Bawalah putera sulungmu iaitu Ismail dan naiklah ke bukit untuk engkau persembahkan sebagai sembelihan korban.. Maka bagaimanakah boleh terjadi Ishaq sebagai putera sulung sedangkan ketika ia dilahirkan, Nabi Ismail telah berusia 7 tahun.."
3) Barnaba menyebut bahawa 'al Masih' (Messiah) yang menjadi penantian penganut-penganut Kristian yang sebenarnya adalah Nabi Muhammad. Hal ini dijelaskan oleh Barnaba dalam fasal ke-44;

"..Alangkah bahagianya masa yang akan datang muncul di dalam dunia ini. Percayalah kepadaku sesungguhnya aku telah melihatnya dan telah aku berikan penghoramatan kepadanya sebagaimana yang layaknya dilihat oleh setiap Nabi. Kerana itu, Allah mengurniakan mereka (para Nabi) roh kenabian. Dan ketika aku melihatnya, penuhlah aku dengan kemuliaannya lantas aku berkata; ..Wahai Muhammad, Allah akan bersamamu dan semoga aku menjadi orang yang layak melorongkan perjalanan kasutmu.."

Hal ini turut dijelaskan dalam fasal ke-112;

"..Manakala ketibaan Muhammad Rasulullah yang suci itu akan menghilangkan keaibanku ini yang (Allah) kurniaankan kepadaku sebagai ganjaran supaya orang tahu bahawa aku hidup dan aku berlepas diri (suci) daripada buruknya kematian itu.."

Salah seorang dari golongan hawariyyun iaitu sahabat Isa alaihissalam bernama Andrew (Andereous-dalam ejaan Arab) pernah bertanya mengenai alamat-alamat yang dapat diketahui siapakah gerangannya Nabi itu, katanya pada fasal ke-72;

"..Tuan guru, sebutkanlah tanda-tanda (alamat kenabiannya) agar kami mengetahuinya. ."

Lalu dijawab oleh Isa alaihissalam;

"..Sesungguhnya dia tidak akan datang pada zaman kamu, tetapi ia akan datang selepas kamu beberapa tahun ketika mana injilku dibatalkan dan hampir-hampir sahaja tidak terdapat 30 orang yang beriman. Allah merahmati alam ini lalu ia mengutuskan Rasul-Nya yang ada di atas kepalanya sentiasa dinaungi awan putih. Dia dikenali sebagai seorang pilihan Allah dan ia akan dinyatakan untuk alam ini dan akan datang dengan kekuatan yang hebat ke atas orang jahat dan akan menghapuskan penyembahan berhala di dunia ini.." 



Sesuatu yg musykil di dalam Injil Barnaba.


  Apa yg dipaprkan di dalam Injil Barnaba ini tidaklah kesemuanya perlu kita ambil bulat-bulat dan mempercayainya 100%,ini berdasarkan di dalam Al-Quran ALLAH swt tidak pula menyatakan akan pengkhianatan Para pengikutnya.Seperti yg tertulis di dalam Barnaba adalah seperti berikut:

4) Pada catatan Barnaba, beliau menyebut bahawa Nabi Isa tidak dibunuh dan disalib tetapi yang sebenarnya disalib ialah Yahuza yang diserupakan Allah akan wajahnya dengan wajah Nabi Isa alaihissalam. Hal ini dijelaskan dalam fasal ke-112;

"..Ketahuilah wahai Barnaba bahawa menjadi kewajipan untuk berjaga- jaga dan aku akan terjual (diserah kepada tentera Rom) dengan salah seorang muridku berharga 30 keping wang. Di atas hal ini aku yakin bahawa orang yang akan menjual aku itu akan terbunuh dengan namaku kerana Allah akan membawaku dari bumi dan akan mengubah pandangan si pengkhianat itu sehingga setiap orang yang melihatnya akan menyangka dia itu adalah aku.."


Hal ini turut dijelaskan di dalam fasal ke-216;

"..Maka Allah yang Maha Ajaib telah mendatangkan perkara yang ajaib. Tiba-tiba Yahuza berubah suara dalam percakapan, wajahnya menjadi seperti Isa (Jesus) sehingga kami menganggap dia itu Isa. Adapun dia (Yahuza) selepas mengejutkan kami (dari lena) mencari-cari di manakah tuan guru (Isa untuk diserahkan kepada tentera Rom). Oleh sebab itu kami merasa hairan lalu kami menjawab; ..Engkaulah wahai tuan guru kami. Adakah tuan melupai kami sekarang ?? Lalu dia (Yahuza yang diserupakan seperti Jesus) dengan tersenyum berkata; ..Adakah kamu mangli sehingga tidak mengenal Yahuza al Isqaryuti (Yudas Iscariot).. ?? "

Firman Allah Taala;

"..Dan ucapan mereka (orang kafir);..Sesungguhn ya kami telah membunuh al Masih, Isa putera Maryam Rasulullah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka.."-Surah an Nisa':157, al Quranul Karim

Apabila Rasulullah salallahualaihi wasalam melancarkan dakwah keesaan Tuhan, ini bererti Baginda menentang kepercayaan syirik jahiliyyah sama ada dalam bentuk triniti (Tuhan bapa+anak+roh al quddus) atau trimuti (Brahma, Vishnu, Shira) dan apa jua bentuk kesyirikkan. Sekiranya penganut Kristian menuhankan Isa (Jesus) kerana dilahirkan tanpa bapa, maka mereka perlu menuhankan Adam juga kerana ia dilahirkan tanpa ibu dan bapa. Adapun segala keajaiban yang berlaku kepada 2 orang Nabi ini menunjukkan betapa Maha Tingginya kekuasaan, keagungan dan keilmuan Allah Taala. Firman Allah Taala;
"..Sesungguhnya perumpamaan penciptaan Isa di sisi Allah, adalah seperti penciptaan Adam. Allah mencipta Adam dari tanah kemudian Allah berfirman kepadanya;.. Jadilah !! maka jadilah ia.."-al Imran:59, al Quranul Karim

Berdasarkan keterangan injil Barnaba di atas tadi, nyatalah Nabi yang diutuskan itu telahpun lahir iaitu Nabi Muhammad salallahualaihi wasalam dan kami hanyalah umat akhir zaman yang bekerja untuk kebenaran agama ajarannya sekalipun dibenci oleh orang yang membenci. Seterusnya di dalam Fasal ke 222 , iaitu fasal terakhir dari kitab tersebut Barnaba telah petanda halangan-halangan yang akan dilakukan terhadap risalah dakwah yang benar;

"..Bertebaranlah para murid di seluruh Israel dan lain-lain negeri. Adapun kebenaran yang dibenci oleh syaitan maka ia akan sentiasa ditindas oleh kebatilan sebagaimana hal (keadaannya) selalu adalah (dilakukan) segolongan daripada kelompok-kelompok yang jahat mendakwa mereka adalah murid-murid (Isa alaihissalam) . Mereka menyebarkan bahawa Jesus (Isa alaihi salam) itu anak Allah dan yang termasuk golongan yang menipu itu adalah Paulus. Adapun kami menyebarkan dengan apa yang telahku (Barnaba) tulis kepada orang-orang yang takutkan Allah supaya mereka terselamat di hari akhirat dari pembalasan Allah. Amin (semoga dimakbulkan) .."

Adakah Yahuza ( Yudas Iskariot ) Pengkhianat?


YUDAS ISKARIOT telah mengejutkan masyarakat Kristen. Apa yang diberitakan oleh Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes mengenai Yudas, murid yang mengkhianati Yesus, bias dan tidak konsisten. Ini menyebabkan pengungkapan sebuah ajaran kuno yang memotret manusia yang dianggap hina ini sebagai seorang yang memandang perananya dalam Penderitaan Kristus merupakan sesuatu yang integral terhadap sebuah rencana yang lebih Yudas tidak mengkhianati Yesus. 

Setelah 2000 tahun, kontroversi seputar kisah penyaliban Yesus (Nabi Isa as) tidak juga kunjung reda. Perbedaan pendapat / penafsiran seputar kisah penyaliban Isa putra Maryam as sebenarnya telah muncul paska terjadinya peristiwa. Semenjak itu, kerancuan pemberitaan dan banyaknya versi-versi cerita yang terkait dengan sejarah kehidupan Isa as telah dimunculkan melalui puluhan bahkan ratusan kitab-kitab Injil yang telah dinisbahkan kepada para penyusunnya maupun kepada orang-orang yang semasa hidupnya pernah mendampingi Isa as di saat menyebarkan ajarannya. Sekitar abad pertama hingga pertengahan abad ketiga Masehi, pengikut ajaran Yesus telah terbagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu Unitarian Christian danTrinitarian Christian. Perpecahan ini merupakan akibat dari perbedaan versi keyakinan terhadap kepribadian Isa as dan ajarannya.



Unitarian Christian adalah kelompok yang meyakini bahwa Yesus atau Isa putra Maryam as hanyalah manusia biasa dan seorang utusan Tuhan. Mereka percaya kepada Tuhan Yang Esa dan juga kisah Isa as yang tidak pernah mati terbunuh dengan cara disalib, akan tetapi orang yang telah disalib adalah salah seorang muridnya sendiri, Yudas Iskariot. Namun, berkaitan dengan sebab-sebab terjadinya peristiwa penyaliban, kelompokUnitarian Christian tidak seluruhnya memiliki versi cerita yang sama. Injil Barnabas merupakan salah satu bukti sejarah bahwa kelompok ini  mempercayai  kisah pengkhianatan Yudas Iskariot terhadap Yesus.

Pada tahun 325 Masehi, Konstantin Agung dari Kerajaan Romawi yang menjadi Kaisar pertama beragama Kristen telah memprakarsai sebuah pertemuan penting di kota Nikea sehingga akhirnya menjadi penentu bagi arah pembentukan keyakinan Kristen yang diyakini oleh hampir ¼ umat manusia dimuka bumi saat ini. Kaisar Konstantin secara resmi telah mendeklarasikan bahwa keyakinan kelompok Trinitarian merupakan ajaran Yesus yang sebenarnya, sekaligus mengesahkan empat buah Kitab Injil yang dianggap paling akurat dalam memberitakan sejarah kehidupan Yesus. Ke-4 Kitab Injil ini disebut Injil Kanonik (Kanon artinya; Sah). Ajaran Trinitarian sebenarnya berasal dari seorang keturunan Israel yang bernama Saul (Yunani; Paulus). Paulus menyebarkan ajaran bahwa Yesus adalah seorang Anak Tuhan dalam makna yang sesungguhnya. Dia juga mengatakan bahwa Yesus telah rela mati dengan cara disalib untuk menebus dosa umat manusia. Paulus pun mewajibkan para pengikutnya untuk meyakini bahwa Yudas Iskariot adalah seorang pengkhianat yang menjual Yesus kepada Imam-imam Yahudi sebesar 30 keping perak. Hingga akhirnya para pengikut Paulus berkeyakinan bahwa kisah pengkhianatan Yudas Iskariot terhadap Yesus merupakan janji Tuhan yang memang harus ditepati.

Pada penghujung abad ke-5 Masehi, Nabi umat Islam, yaitu Muhammad Saw telah membawa Kitab Suci Al-Qur’an dengan memberitakan bahwa Isa as sesungguhnya tidak pernah mati terbunuh dengan cara apapun, termasuk disalib. Al-Qur’an mengatakan bahwa orang yang telah mati terbunuh dengan cara disalib adalah seseorang yang telah diserupakan dengan Isa as. Selain menolak kisah peristiwa penyaliban yang diyakini oleh umat Kristen, Al-Qur’an juga banyak menceritakan tentang peristiwa-peristiwa yang terkait dengan sejarah kehidupan Isa as, salah satu yang diberitakan Al-Qur’an adalah mengenai 12 orang pengikutnya atau yang disebut dengan Hawariyyun.

Berkaitan dengan Hawariyyun, Al-Qur’an sebenarnya sama sekali tidak pernah mengkonfirmasikan ada diantara 12 orang pengikut Isa as  yang pernah menjadi pengkhianat terhadapnya  sebagaimana yang diberitakan dalam Injil Kanonik maupun Injil Barnabas. Al-Qur’an bahkan memberitahukan bahwa pada saat Isa as membutuhkan pertolongan dari Hawariyyun, maka seluruh Hawariyyun-pun segera bersedia menjadi penolong Isa as tanpa reserve (QS. 3:52). Selain memberitakan mengenai kesetiaan mereka, Al-Qur’an juga memuji sekaligus mengajarkan bahwa sesungguhnya sikap Hawariyyun selayaknya ditiru dan dijadikan suri teladan setiap mu’min (QS. 61:14). Dengan demikian, dapat disimpulkan;  Al-Qur’an  tidak pernah mendukung maupun mengakui pemberitaan dalam Kitab-kitab Injil yang menyebutkan bahwa salah seorang murid Isa as ada yang menjadi pengkhianat untuk mencelakakannya.  Meski sudah sedemikian jelas,  masih ada di kalangan umat Islam seperti  beberapa mufassirin Al-Qur’an bahkan Kristolog kondang seperti Syeikh Ahmed Deedat yang hingga kini masih terbawa arus pemberitaan Injil dan ikut menyimpulkan bahwa salah seorang dari Hawariyyun ada yang menjadi pengkhianat.

Panduan korektif yang ada dalam Al-Qur’an  seharusnya bisa dijadikan pegangan  bagi  umat Islam untuk membongkar seluruh pemalsuan kisah-kisah yang ada di dalam Kitab-kitab Injil, khususnya mengenai peristiwa penyaliban dan pengkhianatan Yudas Iskariot terhadap Yesus. Bila diteliti Kitab-kitab Injil secara lebih mendalam, maka kisah pengkhianatan Yudas Iskariot di dalam ke-4 Injil Kanonik dan juga Injil Barnabas sangat bertolak belakang (inkonsisten) dalam menyampaikan kisah mengenai kepribadian mereka  (Yudas & Yesus) termasuk janji-janji Yesus kepada ke-12 orang pengikutnya. Beberapa diantaranya yaitu:

1.      Janji Yesus di dalam seluruh Kitab-kitab Injil menyebutkan bahwa ke-12 orang murid-muridnya akan masuk ke dalam surga bersamanya, sebagai balasan dari Tuhan atas kesetiaan dan pengabdian mereka. Kenyataan ini jelas sangat bertolak belakang dengan fakta yang  mereka kenakan kepada Yudas Iskariot. Bila Yudas berkhianat terhadap Tuhan dan Yesus, maka seharusnya  Yudas Iskariot ditempatkan sebagai penghuni neraka. Namun kabar yang ada dalam Injil (pada bagian lain) justru menunjukkan sebaliknya.

2.      Injil juga memberitakan bahwa Yudas Iskariot adalah orang yang sangat dekat dengan Yesus dan keluarganya, bahkan 2 Kitab Injil  (Matius dan Markus) menyebutkan bahwa Yesus sesungguhnya memiliki beberapa orang saudara lelaki yang dekat dengannya. Salah satu diantara ke-4 orang saudara Yesus ini ternyata bernama Yudas. Disebutkan juga dalam Injil bahwa Yudas Iskariot adalah wakil Yesus dan bendahara yang bertanggung jawab penuh untuk seluruh aktivitas finansial dalam organisasi kerasulannya. Lalu apakah mungkin orang yang memiliki kedudukan seperti Yudas akan mengkhianati Yesus dan menukar sang guru dengan imbalan sebesar 30 keping perak?

3.      Fakta yang terakhir adalah pengakuan dari Paulus sendiri dalam salah satu surat kepada pengikutnya di Korintus yang mengatakan bahwa setelah peristiwa penyaliban terjadi, Yesus ternyata masih tetap saja bertemu dengan ke-12 orang muridnya. Padahal dalam Kitab Injil telah disebutkan bahwa salah seorang dari mereka (Yudas Iskariot) telah berkhianat kemudian mati bunuh diri pada saat peristiwa penyaliban terjadi. Lalu bagaimana mungkin setelah terjadinya peristiwa penyaliban jumlah mereka masih tetap  12 orang?

Selain beberapa poin di atas, sebenarnya masih banyak fakta-fakta lainnya yang membuktikan bahwa Yudas Iskariot bukan seorang pengkhianat. Yudas Iskariot sesungguhnya memang tidak pernah mengkhianati Yesus (Isa as) dengan menjualnya seharga 30 keping perak. Yesus juga sesungguhnya tidak pernah mati dengan cara disalib. Ketika Al-Qur’an memberitakan bahwa Isa as meminta agar Hawariyyun untuk menjadi penolong-penolong dalam menegakkan agama Allah, maka Yudas telah bersedia untuk menjadi salah satuAnshor. Yudas sesungguhnya telah mengorbankan dirinya di kayu salib untuk diserupakan dengan Yesus demi menyelamatkan sang nabi yang dicintainya dan kehormatan ajaran Tuhan yang diyakininya.

Beberapa uraian diatas, merupakan sebagian dari pembahasan dalam “Yudas Bukan Pengkhianat” sebuah buku yang membongkar kepalsuan untuk menyingkap satu dari  beberapa mu’jizat besar yang pernah diturunkan Allah Swt—Peristiwa Penyaliban Al Masih.


Akhir perutusan ini pembaca hendaklah mengetahui bahawa kedatangan Islam ke dunia bukanlah bagi mengubah kepercayaan manusia kepada Tuhan yang sudah sedia dipercayai oleh mereka. Sebaliknya bagi membetulkan kepercayaan yang salah kepada kepercayaan yang sebenarnya. Islam menyeru dan mengajar manusia bahawa Tuhan hanya satu (esa). Konsep keesaan Tuhan inilah menjadi asas penting dan utama dalam perutusan nabi-nabi dan rasul-rasul sejak zaman Nabi Adam hinggalah zaman Nabi Muhammad sallahualaihi wasalam. WAllahua'lam






commentbox

Powered by ShoutJax

Sekadar Renungan

Sesungguhnya pada kejadian langit & bumi pada pertukaran malam & siang ada tanda-tanda (kekuasaan, kebijaksanaan & keluasan rahmat Allah) bagi orang-orang yang berakal. Iaitu bagi orang-orang yang mengingati semasa mereka berdiri & duduk & semasa mereka berbaring mengiring. Mereka memikirkan kejadian langit & bumi sambil berkata " Wahai tuhan kami! Tidakkah Engkau menjadikan benda-benda ini dengan sia-sia. Maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari azab neraka. Wahai Tuhan Kami! Sebenarnya sesiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka maka sesungguhnya Engkau telah menghinakannya & orang-orang yang zalim itu tidak akan beroleh penolong pun. Wahai Tuhan Kami! Sesungguhnya kami telah mendengar segala penyeru (rasul) yang menyeru kepada iman. Katanya Berimanlah kamu pada tuhan kmu maka kami pun beriman. Wahai Tuhan Kami! ampunkanlah dosa-dosa kami & hapuskanlah daripada kami kesalahan kami & matikanlah kami bersama-sama orang-orang yang berbakti. Wahai Tuhan Kami! Berikanlah kepada kami pahala yang Engkau janjikan kepada kami melalui rasul-rasulMu & janganlah Engkau hina kami pada akhirat nanti. Sesungguhnya Engkau tidak memungkiri janji". (Surah Ali-Imran ayat 190-194).
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons