Tuesday, June 5, 2012

Kecantikan bidadari syurga



Ibnu Al-Qayyim menawan hati para pendengar dengan ucapannya ketika dia menggambarkan bidadari di dalam syurga sebagai berikut, "Jika engkau bertanya tentang para bidadari, maka ketahuilah bahawa mereka adalah gadis-gadis remaja yang sebaya. Di dalam diri mereka mengalir ghairah dara muda. Pipi mereka seindah mawar dan buah epal. Tubuh mereka padat bagaikan buah delima. Tutur kata yang keluar dari mulut mereka bagaikan batu-batu permata yang teruntai. Kelembutan dan gemalainya sangat mempersonakan. Kalau tersenyum, giginya bersinar bagai sinar petir. Ketika bertemu kekasihnya, maka keduanya bagai matahari dan bulan.


Jika berbicara dengan kekasihnya, maka bagaimanakah bayanganmu ketika dua kekasih saling berbicara. Ketika memeluk kekasihnya, maka dapat kamu bayangkan ketika dua dahan sedang berpelukan. Keindahan badannya dapat dilihat dari pipinya, seperti keindahan cermin dapat dilihat kemilaunya. Betisnya sangat mempersonakan, dagingnya dapat terluhat kerana tidak terhalangi oleh kulit, tulang dan perhiasannya.


Andaikata bidadari menampilkan diri di dunia, maka bau harumnya akan semerbak antara langit dan bumi dan bumi dan mulut setiap orang akan mengucapkan kalimat tahlil, takbir dan tasbih kerana terpegun oleh keindahannya. Keindahannya akan meperindahkan timur dan barat, keindahannya akan menjadikan mata orang menutup dari yang lain. Sinar wajahnya akan meredupkan cahaya matahari, seperti sinar matahari meredupkan cahaya bulan. Tudung yang menutupi kepalanya lebih bagus dari dunia dan seisinya. Keinginannya untuk menemui kekasihnya merupakan idola utama.


Dengan bertambahnya masa, tingginya tidak bertambah kecuali makin memperindah dan mempercantik. Makin bertambahnya masa, maka rasa kecintaan dan kecenderunganya kepada kekasihnya makin bertambah. Dia terbebas dari mengandung, beranak, haid dan nifas. Dia suci dari hingus, ludah. kencing, berak dan seluruh kekotoran. Keremajaannya tidak pernah berkurang. Pakaiannya tidak pernah lusuh. Kecantikannya tidak pernah pudar. Keharuman baunya tidak pernah sima. Pandangan matanya hanya ditujukan bagi kekasihnya, bukan untuk yang lain, demikian pula kekasihnya.


Jika dipandang, maka dia menyenangkan hati yang memandangnya. Jika disuruh maka dia menaatinya. Jika ditinggal pergi maka dia menjaga kepercayaan kekasihnya dan kesucian dirinya. Dia belum pernah disentuh oleh manusia atau jin pada waktu sebelumnya. Setiap kali kekasihnya memandangnya, maka hatinya bergembira. Setiap kali berbicara dengannya, maka telinganya merasa sejuk oleh keindahan tutur katanya.


Jika dia tampil, maka cahayanya akan memenuhi istana dan kamarnya. Jika engkau bertanya tentang usianya, maka usianya sama dengan gadis remaja yang sebaya. Jika engkau bertanya tentang kecantikannya, maka kecantikannya sama dengan matahari dan bulan. Jika engkau bertanya tentang matanya, maka warna hitam dan putih bola matanya sangat mempesona.


Jika engkau bertanya tentang lekuk tubuhnya, maka engkau lihat bagai keindahan dalam pepohonan. Jika engkau tanya tentang kemontokan tubuhnya, maka bagai gadis remaja dan kelembutan kulitnya bagai buah delima. Jika engkau bertanya tentang warna kulitnya, maka dia bagai batu permata yaqut dan marjan. Jika engkau tanya tentang senyumannya maka dapat engkau bayangkan betapa mempesonanya ketika seorang bidadari tersenyum pada kekasihnya di dalam syurga.


Jika dia berpindah dari satu kamar ke kamar yang lain, dia bagaikan matahari yang berpindah-pindah. Jika dia berkenca dengan kekasihnya, maka dapat kamu bayangkan betapa mesranya hubungan keduanya. Jika dia berpelukan dengan kekasihnya, maka dapat kamu bayangkan betapa nikmatnya antara keduanya.


Pembicaraannya mempersonakan dan lugu bagai seorang yang tidak pernah membuat salah, Meskipun telah sangat lama duduk dengannya, tetapi masih dirasa kurang oleh teman duduknya. Jika dia bersenandung, maka betapa merdu suaranya.


Jika dia sedang berkencan dengan kekasihnya, maka betapa senangnya kesempatan itu, Jika engkau menciumnya, maka engkau rasa tidak ada yang lebih menyenangkan dari ciuman itu, Jika dia memberimu sesuatu, maka tidak ada yang lebih lazat dan lebih menyenangkan daripada pemberiannya.


(Ibnu Al-Qayyim, Hadiy Al-Arwah, dipetik daripada buku Qiyamullail-Rintihan Seorang Hamba Meraih Cinta Agung di sisi Rabb-Nya, karya Abdul Aziz Ismail)



commentbox

Powered by ShoutJax

Sekadar Renungan

Sesungguhnya pada kejadian langit & bumi pada pertukaran malam & siang ada tanda-tanda (kekuasaan, kebijaksanaan & keluasan rahmat Allah) bagi orang-orang yang berakal. Iaitu bagi orang-orang yang mengingati semasa mereka berdiri & duduk & semasa mereka berbaring mengiring. Mereka memikirkan kejadian langit & bumi sambil berkata " Wahai tuhan kami! Tidakkah Engkau menjadikan benda-benda ini dengan sia-sia. Maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari azab neraka. Wahai Tuhan Kami! Sebenarnya sesiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka maka sesungguhnya Engkau telah menghinakannya & orang-orang yang zalim itu tidak akan beroleh penolong pun. Wahai Tuhan Kami! Sesungguhnya kami telah mendengar segala penyeru (rasul) yang menyeru kepada iman. Katanya Berimanlah kamu pada tuhan kmu maka kami pun beriman. Wahai Tuhan Kami! ampunkanlah dosa-dosa kami & hapuskanlah daripada kami kesalahan kami & matikanlah kami bersama-sama orang-orang yang berbakti. Wahai Tuhan Kami! Berikanlah kepada kami pahala yang Engkau janjikan kepada kami melalui rasul-rasulMu & janganlah Engkau hina kami pada akhirat nanti. Sesungguhnya Engkau tidak memungkiri janji". (Surah Ali-Imran ayat 190-194).
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons